Saturday, May 30, 2015

Resep Kakak Ipar: Sup Ayam

Sup Ayam
Saya akui fotonya kurang menarik
Tapi rasanya, enak :)

Bahan:
2 buah kentang
daun bawang
1 buah wortel
5 buah buncis
bawang merah 4 siung
bawang putih 4 siung
pala satu ruas jari
merisa 5-6 butir
garam secukupnya
gula secukupnya
setengah dada ayam
1/2 buah bawang bombay
air secukupnya

Cara memasak:
  1. Potong-potong setengah dada ayam setelah dicuci bersih, lalu rebus dengan air secukupnya di panci untuk membuat kaldu sup.
  2. Kupas kentang dan wortel lalu potong (kentang bentuk dadu kecil, wortel bentuk bunga).
  3. Kupas bawang putih dan bawang merah lalu uleg di lemper bersama dengan garam, merica, dan pala.
  4. Setelah kaldunya jadi, angkat beberapa potongan ayam nantinya untuk digoreng. Kemudian masukkan kentang dan wortel ke dalam kuah kaldu ayam. 5 menit selanjutnya masukkan irisan bawang bombay.
  5. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan di wajan dengan sedikit minyak goreng. Lalu masukkan bumbu tumisan ini ke dalam kuah kaldu ayam. Aduk supaya rata.
  6. Masukkan gula secukupnya dan potongan buncis serta daun bawang. Aduk-aduk.
  7. 3 menit kemudian angkat pancinya, sajikan di mangkuk.
  8. Untuk ayam gorengnya, lumuri dengan bumbu bawang putih, garam dan ketumbar yang sudah dihaluskan. Diamkan selama 15 menit, lalu goreng hingga kekuningan.
  9. Sup ayam dan ayam gorengnya siap untuk dinikmati :)

Thursday, May 28, 2015

Resep Kakak Ipar: Empek-empek Cetotan

Empek-empek cetotan
Kalau bisa buat sendiri daripada jajan di luar :)


Bahan:
1 kg Ikan Tenggiri
1 kg tepung kanji (tapioka)
garam 
bawang putih
cuka
gula merah
air
lombok 
daun bawang

Cara memasak:
  1. Bersihkan Ikan Tenggiri, kemudian fillet Ikannya. Pastikan saat memisahkan daging Ikan Tenggiri benar-benar keangkat semua daging baik dari kulit maupun tulangnya ya sobat nguleg. Saya misahin dagingnya pakai sendok, dikerok gitu pakai sendok.
  2. Haluskan bawang putih kira-kira 2 bungkul dan garam 5-6 sendok teh, kemudian masukkan hasil daging Ikan Tenggiri yang sudah dikerok sedikit demi sedikit sambil terus diuleg sampai lembut. (Yang punya alat giling daging Ikan akan lebih terbantu)
  3. Potong tipis daung bawang.
  4. Masukkan hasil ulegan bumbu dan ikan ke dalam wadah, tambahkan irisan daun bawang tadi, beri air secukupnya sampai adonan kalis dan aduk sampai merata. Jangan lupa diicipi apakah sudah pas asinnya.
  5. Setelah adonan jadi, panaskan minyak goreng lalu goreng adonan dengan memakai 2 sendok untuk membentuk cetakan kecil-kecil.
  6. Untuk kuah empek-empeknya, cukup haluskan lombok dan bawang putih serta garam secukupnya. Kemudian rebus gula merah sampai mendidih dan masukkan bumbu ulegan tadi sambil diaduk rata. Setelah mendidih dan rata, matikan kompor dan dinginkan kuah empek-empeknya. Saat kuah dingin, tuangkan cuka 2-3 sendok makan lalu aduk merata. Kuah bisa ditaburi irisan kecil mentimun.
  7. Sajikan empek-empek cetotan dengan kuahnya di piring. Selamat menikmati.

Wednesday, May 27, 2015

Aspirasiku: Mempunyai Tempat Les Bahasa Inggris yang Terpercaya dan Dikenal


Irina Irianti, kelas 1 SD
Ikut les Calistung

Berawal dari sebuah niat ingin mendapatkan penghasilan tambahan, awal April 2014 yang lalu saya memberanikan diri membuka les Bahasa Inggris di rumah (saat itu saya masih tinggal di Banjarmasin). Karena rumah saya membuka usaha warung internet dan ponsel (punya kakak saya) saat itu, promosi pun saya awali dengan penempelan selembar iklan sederhana yang saya ketik dan print sendiri lalu saya tempel di dinding warnet kakak. Tidak hanya dari selembar iklan ini, ternyata kakak saya ikut mempromosikan jasa les Bahasa Inggris yang saya tawarkan lewat BBM. Mulanya sih beberapa Bapak atau Ibu yang kebetulan beli pulsa ada saja yang nanyain soal les ini. Dan setelah beberapa hari iklan dipajang dan serta disebar, alhamdulillah beberapa orang tua murid les mendaftarkan anaknya. Uniknya, mereka tidak meminta saya untuk ngelesi Bahasa Inggris anaknya-tetapi minta anaknya dilesin Calistung. Ada juga yang minta dilesin Matematika (untuk anak SD saya menyanggupi).


Setelah mendapat murid, peran saya sebagai guru les pun semakin diuji. Dari uji kesabaran sampai uji kreatifitas. Karena yang les Calistung adalah anak TK dan SD kelas 1 dengan kepribadian yang unik-saya dituntut untuk menjadi guru les yang kreatif. Berbagai usaha saya kerahkan, dari usaha untuk menggambar, nyari-nyari materi yang sesuai dan menarik supaya murid tidak bosan, ngasih reward, nyari buku pendamping bahkan pendekatan dengan Ibu si murid. Alhamdulillah meskipun sedikit, namun ada kemajuan. Mereka yang les Calistung maupun Matematika mulai bisa beradaptasi dan menunjukkan kemampuannya.

M. Rizky Maulana, TK A
Ikut les Calistung

Kira-kira bulan Agustus 2014 kegiatan les di Banjarmasin ini terpaksa harus saya sudahi karena saya pindah ke Tarjun. Di tempat tinggal saya yang baru ini (Tarjun, Kotabaru), awal Maret 2015 saya melanjutkan upaya saya untuk membuka les Bahasa Inggris. Karena saya tinggal sebagai pendatang baru, awalnya agak sulit saat promosi. Alhamdulillah setelah kenal dengan salah satu anak sini (sebaya dengan saya), saya mendapatkan tawaran darinya untuk ngelesin anak tetangganya. Saya sambutlah tawaran tadi. Saya kembali memulai kegiatan saya sebagai guru les. Oh iya, untuk foto-foto murid les saya yang sekarang-saya belum punya. Nggak pernah saya foto sih mereka (Ican, Tata, Novan dan Ega). Selanjutnya saya mulai mempromosikan diri dari mulut ke mulut. Saya sih ngedeketin Mama si anak (calon murid) lalu saya sampaikan kalau saya buka les Bahasa Inggris dan bersedia ngelesin anaknya dengan datang ke rumah yang bersangkutan. Ada yang langsung menyambut saya, ada juga yang masih pikir-pikir dan nanyain ke si anak dulu (mau apa ndak dilesin Bahasa Inggris).

Mengajar anak sekolah di sekolah merupakan salah satu cita-cita saya. Karena dari kecil saya ingin menjadi guru. Memang, dulu inginnya jadi guru PPKn. Tapi seiring dengan pertumbuhan dan berubahnya pola pikir, sekarang saya ingin menjadi guru Bahasa Inggris di sekolah. Cita-cita ini memang belum dibilang terwujud, namun sekarang saya memang benar-benar menjadi seorang guru meskipun bukan Pegawai Negeri Sipil. Yup, saya menjadi guru bagi murid-murid les saya. Gimana rasanya? Seneng. Bahkan senengnya nggak kalah dengan senengnya saya saat masih praktek mengajar (PPL I) dulu. Nggak bisa diungkapin gimana senengnya saya saat mengajar di kelas maupun di depan murid les.

Saat ini memang kegiatan lesnya berada di rumah si murid. Saya punya mimpi, saya anggap ini mimpi terbesar saya-yakni ingin membuka sebuah tempat les Bahasa Inggris dengan ruangan belajar yang memadai. Ada papan tulis besar, bangku dan kursi, buku pendamping bahkan karyawan yang bisa membantu saya membangun kursus ini. Saya ingin kursus Bahasa Inggris yang saya jalankan semakin dikenal dan dipercaya banyak orang. Saya ingin murid-murid yang les di tempat saya semangat belajarnya tidak kendur. Saya ingin menanamkan kejujuran pada mereka. Saya ingin menyampaikan ke semua anak-anak sekolah bahwa membaca itu penting, dan belajar juga demikian. Saya ingin menekankan pada mereka bahwa jerih payah yang mereka kerjakan sekarang adalah bekal untuk masa depannya-karena untuk menjadi anak yang berprestasi tidak ada yang instan, harus doa dan usaha. Saya ingin membangun tempat les Bahasa Inggris yang menyenangkan untuk mereka. Saya ingin menyemangati dan mengajari mereka yang malu saat membaca teks Bahasa Inggris agar lebih berani tanpa harus merasa takut salah. Saya ingin mimpi ini terwujud, oleh karena itu-yang saya lakukan saat ini adalah memberikan ilmu yang saya punya untuk mereka serta tetap mempromosikan diri saya sendiri sebagai guru les Bahasa Inggris dari mulut ke mulut (saya lebih suka pendekatan dengan Mama murid, bisa sekalian nanya-nanya seperti apa karakter si anak dan lain-lain). Dengan langkah-langkah tadi, saya berharap aspirasi terbesar saya akan segera terwujud. Awalnya memang ngelesin dari rumah ke rumah. Tapi ke depannya ingin membangun tempat les dan mengelolanya. Insya Allah bisa. Man Jadda Wajada Jeng !





Friday, May 22, 2015

Darah Haid dan Istihadhah


Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sobat nguleg pernah nggak sih, khususnya para cewek nih-bertanya-tanya dalam hati “Bedanya darah haid dengan istihadhah apa yak?”. Pernah nggak? Dulu, sebelum tahu dan  belum yakin-saya selalu bertanya-tanya dalam hati apa bedanya. Udah nyari-nyari di internet bahkan nanya ke temen tapi belum juga yakin. Belum nemu jawabannya.

Nah pada suatu hari yang cerah, waktu saya leyeh-leyeh di rumah mas saya (kakak pertama) pas liatin lemari Beliau, mata saya tertarik akan sebuah buku yang berjudul Fiqih Lima Mazhab karya Muhammad Jawad Mughniyah. Buka daftar isinya, baca-baca akhirnya nemuin bab 7 dan 8 (halaman 34-38) yang ngebahas soal haid serta istihadhah. Alhamdulillah...akhirnya, kalau selama ini masih belum puas karena nanya ke teman pun masih nggak yakin-googling juga gitu-setelah baca-baca buku ini keyakinan saya naik menjadi 100%.

Sunday, May 17, 2015

Biawak Kelaparan


Di sekitar rumah saya, ada salah satu binatang yang sering membuat keributan. Yang ribut sih ayam-ayamnya Bapak saya. Tapi Ibu, saya atau Bapak juga ikut keributan gara-gara binatang ini mau memangsa si ayam tadi. Biawak! Pasti deh... kalau ayam-ayamnya mulai mencak-mencak ribut itu yang ada di benak kami. Ada biawak datang (kami lari sekencang yang kami bisa wuuuuuuuush  #lebay)

Friday, May 15, 2015

Cosplayer adalah Hobiku



Sobat nguleg, ada yang suka cosplay nggak? Penggemar cosplay? Atau jangan-jangan kamu cosplayer hehe Apa sih cosplay? Sedikit info cosplay dari wikipedia, barangkali ada yang belum tahu apa itu cosplay, saya jelasin ya-cosplay adalah istilah bahasa Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer.

Wednesday, May 13, 2015

Surat Untukmu Warung Blogger: Izinkan Aku

Memperingati empat tahun kamu, warung blogger (tanggal 25 Mei 2015 nanti, tepatnya)-aku sudah menulis surat ini sebagai kado ulang tahun untukmu. Ku akui, aku memang belum tahu banyak tentangmu. Aku bahkan baru mengetahui blog, twitter, email resmi, dan fanpagemu petang tadi. Maafkan aku karena terlambat. Sepertinya hanya aku yang mengalami hal ini. Tapi kamu mengerti kan? Selama ini aku hanya tahu tentang kamu dari grupmu yang ada di facebook saja. Untuk itulah, izinkan aku mengenal lebih banyak lagi tentangmu. Menggali apa saja yang kamu (warung blogger) miliki, baik informasi, kepedulian antar wargamu, ilmu bahkan semangat persaudaraanmu yang membangun. Aku juga ingin tahu kegiatanmu di dunia nyata itu seperti apa. Bagaimana admin dan para pendirimu (orang-orang yang berjasa ini) membawamu, serta mengenalkanmu pada dunia nyata yang ramai.

Monday, May 11, 2015

Kadang Penggunaan Kata "Jangan" Itu Penting

source

Seperti yang kita ketahui bersama, dalam keseharian kita-penggunaan kata "jangan" bisa diartikan sebagai larangan agar seseorang melakukan atau tidak melakukan sesuatu karena dianggap berbahaya. Namun, kata "jangan" sendiri juga sering dihindari pemakaiannya apalagi kalau ini berhubungan dengan Parenting-baiknya sih diganti dengan kata lain daripada bilang jangan. Jadi, kata "jangan" bisa bermakna negatif dan juga positif-tergantung seperti apa pemakaiannya dalam sebuah kalimat.

Monday, May 4, 2015

Tips agar Bimbingan Belajar yang Diikuti Anak Lebih Maksimal


Zaman semakin maju, tuntutan semakin banyak dan tugas Anda sebagai orang tua adalah menyiapkan semua kebutuhan anak dari kebutuhan di rumah, di sekolah sampai di tempat les (bagi yang mengikuti). Banyak orang tua dalam kategori mampu lebih memilih mendaftarkan anaknya di tempat les/khursus belajar atau bimbingan belajar di luar rumah. Selain karena alasan sibuk, tidak sempat menemaninya belajar-alasan lain para Ibu dan Bapak ini mengizinkan anaknya les adalah kurangnya pengetahuan yang mereka miliki pada mata pelajaran tertentu.

Sunday, May 3, 2015

Hal Menarik dari Blog Mom of Trio's World tentang Parenting


Saya yakin, menjadi seorang Ibu merupakan hal terindah yang dirasakan oleh setiap wanita. Meskipun saat ini saya belum menikah dan tentu saja belum menjadi seorang Ibu, saya menyukai bacaan yang berhubungan dengan Parenting atau pola asuh anak. Kenapa? Selain untuk bekal saya nantinya, tentu saja menggali informasi tentang hal ini akan sangat membantu dalam mendidik seorang anak disamping berpegang teguh dengan agama. Memang, di rumah saya sendiri-saya bisa melihat bagaimana cara kedua orang tua saya mendidik saya dan kakak-kakak saya. Rasanya tidak cukup. Tetap saja saya ingin menggali dan terus mencari tahu sebanyak mungkin hal-hal yang berkaitan dengan Parenting.