Monday, June 23, 2014

Guru Les

Hari ini saya sempatkan untuk bercerita ke sobat nguleg gimana seru dan susah-sedihnya jadi guru les. Yup, dari awal bulan April 2014 kemarin saya mempunyai empat orang murid. Seorang murid laki-laki duduk di bangku Taman Kanak-kanak, seorang murid perempuan kelas 1 SD, seorang murid laki-laki kelas 2 SD dan seorang murid laki-laki lagi kelas 5 SD. Daaaan tahukah kalian?! Mereka semua nggak ada yang les untuk belajar Bahasa Inggris. Murid saya yang TK belajar membaca, menulis dan berhitung sama dengan murid kelas 1 SD. Sedangkan kakaknya yang keals 2 dan 5 SD belajar matematika. Oke, saya belajar lagi-rajin membaca dan buka buku lagi agar lebih terorganisir; karena pelajaran matematika SD saya lupa -____-"

TK A (M. Rizky Maulana)
Foto di samping adalah murid les saya yang dipanggil Rizky. Pertama kali les dia masih malu-malu. Saya juga rada kaku. Rizky les setiap hari Senin, Sealsa dan Rabu selama satu setengah jam. Selama les, saya tidak mengajarinya belajar sampai waktu lesnya berakhir-tetapi saya selingin dengan mengajaknya bermain di dalam rumah saya. Kadang juga diselingin dengan kegiatan menggambar dan mewarnai. Selain itu kami juga pernah membuat pesawat dari kertas. Karena pesawat itu saya bela-belain beli kertas lipat yang warna-warni itu dan pengen belajar buat katak, burung dan lainnya. Tapi apa daya saya nggak sempet. Saya bisanya cuma buat kinang ama pesawat yang biasa aja. Itupun dia seneng, kalau sudah bosen sih pernah dirobek sama Rizkynya :D

Rizky itu anaknya pembosan (kata mamanya), sangat aktif, suka berteman, main kelayangan (lagi musim di sini), masih ngedot kalau minum susu (ini saya baru tahu pas dia nyelethuk mau dodot-kata mamanya sih itu tandanya dia ngantuk). Awal pertemuan sih masih saya amati bagaimana perkembangan belajar si anak. Nah, setelah beberapa kali les sama saya-tahulah saya gimana Rizky ketika les. Dia suka sih kalau belajar abjad pakai gambar-cuman itu bertahan sekitar 10 menitan aja. Pakai lagu juga suka dan bisa mengikuti instruksi saya-namun metode ini tidak berjalan lama karena lagi-lagi dia bosan.

Friday, June 13, 2014

Umur 25 kamu udah nikah? Udah kerja?

Postingan kali ini mungkin lebih banyak curhatnya, jadi sebelum kalian lanjut baca siapin mental aja buat baca tulisan panjang. Nggak ada masak-masakan pokoknya :P Jadi, tanggal 11 Juni 2014 kemarin saya ulang tahun. Yup, tahun ini umur saya menginjak angka dua puluh lima. Masih belom jelas???umur saya sekarang 25 tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, karena saya tinggal di rumah sendirian (kakak yang nomer 3 tiap hari ke rumah kok-tenang aja saya tidak sendiri sih kalau dipikir-pikir) ya tidak ada hal-hal khusus yang akan saya persiapkan-kalau ada Ibu sih bakal dimasakin yang enak-enak; padahal tiap hari juga dimasakin hahaha. Bilang aja mau ngrayain gitu Jeng! Mmmm ngrayain sih enggak, tapi nggak tahu kenapa kemarin terbersit pengen beli lilin angka 25-iya saya mau beli lilinnya -___-. Padahal kesampaian juga enggak, karena belom gajian dan banyak mikir (ngapain juga beli lilin) hahaha

Hari itu ya sama seperti setiap hari yang saya jalani. Aktivitas sampai sore yang saya geluti pun normal berjalan. Tappi, sore itu berbeda karena dua teman baik saya (Titi dan Zizah) datang ke rumah. Mereka buat saya kaget, soalnya siang tadi kami sudah ketemuan, kan Titi yudisium-kebetulan saya bisa datang. Mereka datang ke rumah, bawa kue ada lilinnya angka 25. Mereka juga bawa kado buat saya. Karena mereka mau makan di rumah saya, maka masaklah saya dengan lauk seadanya (nasi, ayam goreng, mie goreng, teh hangat). Nggak bisa ceritain gimana bahagianya saya hari itu. Yang jelas Allah Swt. mengabulkan doa saya lewat kedatangan mereka berdua. Alhamdulillah  ^______^
Kalau kamu baca dari awal pasti ngerti saya pengen apa hehe. Terkabul kan?